Deru suara musik membuatku tercengang dalam kesendirian. Dan tak sadarkan diri bahwa ada orang yang menyaksikan dari luar. Ari langsung aja nyerobot masuk dan berkata.
"Eh, ngelamun aja lho Di ?"
Ah nggak
ada kok" Jawabku
"Di
kalau punya masalah, cerita dong sama gue, gue khan sahabat sejati lho.
"Di, lho nggak apa-apakan.
"Nggak Ri,
gue Cuma pusing aja. Di gue percaya sama lho, tapi gue lihat dari muka lho, gue
dapat nerka bahwa sebenarnya lho itu dapat masalah yang berat" kata Ari.
Oh ya Di
hampir gue lupa, tadi ! sebelum gue datang kemari Andi nelpon gue katanya dia
mengundang kita untuk datang kerumahnya nanti malam.
"Adi bertanya kepada Ari
"Adi bertanya kepada Ari
"Emang acaranya kapan dimulai sih ?
"Kata Andi sih jam 09.00 malam.
Beberapa saat kemudian Ari sudah datang
untuk menjemput gue. Kita berdua sampai disana kira-kira pukul 09.05 dan kami
langsung disambut meriah oleh Andi. Setelah sudah pada acara peniupan lilin.
Semua tamu dipersilahkan untuk menikmati hidangan.
"Tiba-tiba Ari tanya ama Gue.
"Gimana pestanya, Di.
"Gue jawab aja asyik sih asyik, tapi
...
"Tapi Di, tanya Ari
"Pasangannya nggak ada.
Itu sih gampang, cari aja disini Di,
disitukan banyak cewek.
Pada saat Gue berbincang-bincang dengan
Ari, tiba-tiba Gue lihat seorang gadis yang sangat cantik.
"Ari
lho lihat cewek yang ada disana.
"Yang
manasih, Tanya Ari.
"Itu
tu yang pakai baju warna biru.
"Gimana,
oke nggak, balas Gue
Kemudian
Gue berjalan kearah Gadis itu kemudian membawa dua buah minuman, kemudian gadis
itu dengan senang hati menerimanya.
"Kemudian,
gue bertanya" bisa kenalan nggak !
"Nama
kamu siapa ? oh yah nama gue Wydia.
Lho anak
baru ya, disini rasanya gue baru lihat.
"Nggak
sih, cuman tiap malan jagain rumah.
"Emangnya rumah lho dimana sih.
"Oh Rumah Gue. Dekat rumah sakit
"Kalau begitu apa bisa datang kerumah
lho.
"Boleh aja lho datang.
Sebelum Gue mengantar Wydia untuk pulang
kerumah, Gue membawanya kesuatu tempat, disitulah aku menyatakan perasaan
cintaku. Dan sejak peristiwa
itu, kami semakin dekat, dan selalu bersama.
Hari berganti hari, minggu berganti
minggu, dan bulan berganti bulan, hubungan Gue dan Wydia tidak dapat
dipisahkan. Kami makin akrab aja dan merupakan pasangan serasi. Suatu ketika
Gue tidak kesekolah Ari datang kerumah dan menceritakan informasi yang didengarnya
di sekolah.
Di, kamu janji, kalau dengar berita ini,
jangan kaget !
Emangnya informasi apaan ? kaget-kaget.
"Masalah Wydia" Balas Ari.
"Menurut informasi yang saya dengar,
katanya Wydia mau pindah sekolah, ke Makassar minggu depan.
"Lho serius Ri ?
"Kapan sih Gue bohong ama lho
Di"
"Dengan serentak Gue langsung berdiri
sambil berkata.
"Kalau begitu mau nggak lho nganterin
Gue kerumah dia untuk buktikan apa itu benar atau tidak. Tidak berapa lama
kemudian, kami berdua berangkat kerumah Wydia, setibanya disana, Gue mengajak Wydia
untuk berbicara empat mata.
Wid, Gue mau tanya ama lho, apa betul yang
dikatakan Ari.
Sorry ya Di, sebenarnya Gue nggak rela
ninggalin lho disini dan Gue masih ingin bersama lho disini, tapi bagaimanapun
jarak antara kita yang penting aku tetap mencintaimu, Di"
Tapi kalau aku mengingat apa yang telah
kita lewati bersama, rasanya Aku tak ingin berpisah denganmu, andai aku burung,
mungkin aku bisa membawamu terbang bebas, tapi apa dayaku aku hanya orang biasa
yang tak punya apa-apa.
Dan pada keesokan harinya dimana kami
akhirnya terpisahkan juga. Pagi-pagi sekali Gue dan Ari pergi mengantar
kepergian Wydia. Gue dan Wydia saling menghampiri dan berjabat tangan, dan Gue
menganggap bahwa ini adalah awal dari kebahagiaan kita.
Hari berganti hari, minggu berganti bulan,
bulan berganti tahun. Tak terasa perpisahan kami sudah cukup satu tahun
berpisah dan Wydia datang membawa seorang laki-laki.
Oh yah Di,
kenalin cowok Gue Herman.
Dengan perasan kecewa, Gue tak mampu
berkata-kata lagi akibat benci.
Jelang berapa saat Gue pergi tiba-tiba
Wydia memanggil.
Di, berhenti Di ! ada yang mau Gue jelasin
sama lho.
Jelasin apa lagi. Toh semuanya sudah jelas
to.
Wydia, ternyata apa yang saya idam-idamkan
nyatanya tak kunjung tiba. Cinta selama ini saya bina ternyata kau nodai dengan
kepalsuan.
Wydia terakhir pesan saya sama kamu,
janganlah kau nodai cinta Herman dengan kebohongan. Dan jika engkau ingin
melihat Gue bahagia sayangilah Herman. Dan baru kali ini Gue sadar bahwa cinta
tak selamanya harus memiliki ....
0 comments:
Post a Comment